Get snow effect
Selamat datang di berbagi informasi dan Kreasi ala sasyakurakura...

Tanda-tanda Dekatnya Kehancuran Suatu Negeri

Alhamdulillah, segala puji bagi Allah, yang telah memberikan nikmat Iman dan Islam kepada kita. Aku bersaksi tiada Tuhan yang wajib disembah kecuali Allah. Tiada sekutu baginya. Dialah yang memiliki kerajaan langit dan bumi. Dan aku bersaksi bahwa Nabi Muhammad SAW adalah utusan Allah. Semoga shalawat dan salam selalu tercurahkan kepadanya, kepada shahabat dan kepada kerabatnya.

Maasyiral muslimin rahimakumullah!
Marilah kita berlomba-lomba menuju taqwa kepada Allah dengan sebenar-benarnya taqwa, agar kita selamat di dunia dan akhirat. Taqwa yang bukan hanya ucapan, namun taqwa yang tergambar dalam sikap, tingkah laku dan perbuatan serta amal shalih yang kita kerjakan.

Kaum Muslimin yang berbahagia!
Semua kehidupan di dunia ini pasti akan ada akhirnya. Karena dunia itu bersifat fana dan sementara. Semua pasti akan musnah, semuanya pasti akan berakhir. Hanya kehidupan akhiratlah yang akan kekal dan abadi. Begitu pula negara. Sekuat apapun negara itu, sepandai-pandainya seorang pemimpin dalam sebuah negara; pasti suatu saat negara itu akan berkahir, kemudian diganti dengan kaum-kaum berikutnya dan negara-negara yang baru.

"Itu adalah sebahagian dari berita-berita negeri (yang telah dibinasakan) yang Kami ceritakan kepadamu (Muhammad); diantara negeri-negeri itu ada yang masih kedapatan bekas-bekasnya dan ada (pula) yang telah musnah."
(Q. S. Huud: 100)

Beberapa tanda-tanda dekatnya keruntuhan sebuah negara adalah:


1. Penguasa Yang Dzalim
Sudah menjadi sunnatullah bahwa dalam suatu negeri senantiasa ada penguasa- penguasa jahat yang suka membikin makar.

"Dan demikianlah Kami adakan pada tiap-tiap negeri pembesar-pembesar yang jahat agar mereka melakukan tipu-daya dalam negeri itu. Dan mereka tidak memperdayakan melainkan dirinya sendiri, sedang mereka tidak menyadarinya."
(Q. S. Al An'aam: 123).

Dengan jabatan yang disandangnya, para penguasa itu membuat aturan-aturan yang menguntungkan diri dan keluarganya, walaupun kadang-kadang harus mengorbankan rakyat. Aturan monopoli, proteksi, tata-niaga dipakai sebagai alasan untuk menyedot keuntungan pribadi sebesar-besarnya. Sedangkan untuk merealisasikan keinginannya, tidak segan-segan para penguasa jahat itu melakukan penggusuran, pembunuhan, pemberangusan dengan bungkus demi pembangunan dan kebaikan nasional. ... mereka menimpakan kepadamu siksaan yang seberat-beratnya, mereka menyembelih anakmu yang laki-laki dan membiarkan hidup anakmu yang perempuan... (Al-Baqarah [2]: 49).

Untuk mengamankan posisinya, penguasa jahat itu membentuk tentara yang tangguh serta benteng-benteng yang kokoh. dan kaum Fir'aun yang mempunyai pasak-pasak (tentara yang banyak), yang berbuat sewenang-wenang dalam negeri, lalu mereka berbuat banyak kerusakan dalam negeri itu (Al-Fajr [89]: 10-12). ... merekapun yakin, bahwa benteng-benteng mereka akan dapat mempertahankan mereka dari (siksaan) Allah... (Al Hasyr [59]: 2).

Bila terdapat penguasa dzalim yang menindas rakyat dan terjadi pemusatan kekuasaan yang menyengsarakan wilayah regional, maka saat itulah dekatnya negeri itu dengan hukuman dari Allah SWT. ... Maka Allah mendatangkan kepada mereka (hukuman) dari arah yang tidak mereka sangka-sangka. Dan Allah mencampakkan ketakutan ke dalam hati mereka, mereka memusnahkan rumah-rumah mereka dengan tangan mereka sendiri dan tangan orang-orang yang beriman... (Al Hasyr [59]: 2). Kemudian runtuhlah kekuasaan negeri itu diganti dengan kekuasaan rakyat yang sebelumnya dalam keadaan tertindas. Kemudian Kami menghukum mereka, maka Kami tenggelamkan mereka di laut disebabkan mereka mendustakan ayat-ayat Kami dan mereka adalah orang-orang yang melalaikan ayat-ayat Kami itu. Dan Kami pusakakan kepada kaum yang telah ditindas itu, negeri-negeri bahagian timur dan bahagian baratnya yang telah Kami beri berkah padanya... (Al Araaf [7]: 137).

2. Orang Kaya Yang Durhaka
Bila orang-orang kaya dalam sebuah negeri mulai mengingkari ayat-ayat Allah, maka sesungguhnya negeri itu mulai memasuki usia tua. Orang-orang kayanya hanya membanggakan banyaknya harta yang ditumpuk serta keturunan-keturunannya. Tidak sedikitpun mereka memikirkan nasib orang-orang miskin yang menderita di sekelilingnya. Mereka berkata: ...Kami lebih banyak mempunyai harta dan anak-anak (daripada kamu) dan kami sekali-kali tidak akan diadzab (Saba [34]: 34).

Peringatan dari para ulama yang bersih dan ikhlas, bagi orang-orang kaya ini malah menjadi gangguan yang harus disingkirkan. Dan Kami tidak mengutus kepada suatu negeri seorang pemberi peringatanpun, melainkan orang-orang yang hidup mewah di negeri itu berkata, Sesungguhnya kami mengingkari apa yang kamu diutus untuk menyampaikannya (Saba [34]: 34). Kalaupun mereka mengeluarkan harta untuk kerja sosial, maka harta itu diperoleh dari memeras harta rakyat juga. Bahkan peristiwa pemberian sumbangan yang dilakukannya harus dipublikasikan ke seluruh penjuru negeri. Padahal jumlah harta yang dia berikan kepada orang-orang miskin bisa jadi tidak ada setengah persen dari keseluruhan hartanya. Bila orang-orang kaya dalam sebuah negeri sudah melakukan kedurhakaan semacam itu, maka balasan dari Allah akan turun kepada negeri itu. Dan jika Kami hendak membinasakan suatu negeri, maka Kami perintahkan kepada orang-orang yang hidup mewah di negeri itu (supaya mentaati Allah) tetapi mereka melakukan kedurhakaan dalam negeri itu. Maka sudah sepantasnya berlaku terhadapnya perkataan (ketentuan Kami), kemudian Kami hancurkan negeri itu sehancur-hancurnya (Al Israa [17]: 16). Dan berapa banyaknya (penduduk) negeri yang telah Kami binasakan, yang sudah bersenang-senang dalam kehidupannya; maka itulah tempat kediaman mereka yang tiada ia diami (lagi) sesudah mereka; kecuali sebahagian kecil... (Al Qashash [28]: 58).

3. Mengusir Orang-Orang Shalih
Keberadaan orang-orang shalih di sekitar penguasa atau masyarakat yang jahil dirasakan seperti duri yang manusuk daging tubuhnya. Sehingga penguasa atau masyarakat jahil itu merasa gerah dan marah, kemudian berupaya keras mengeluarkan duri itu dari dalam tubuhnya. Orang-orang kafir berkata kepada Rasul-Rasul mereka, Kami sungguh-sungguh akan mengusir kamu dari negeri kami atau kamu kembali kepada agama kami (Ibrahim [14]: 13).

Bila penguasa atau masyarakat sudah berani mengusir orang-orang shalih atau mengisolasi mereka, maka sesungguhnya negeri itu sangat dekat dengan datangnya kehancuran. Maka Tuhan mewahyukan kepada mereka, Kami pasti akan membinasakan orang-orang dzalim itu, dan Kami pasti akan menempatkan kamu di negeri-negeri itu sesudah mereka... (Ibrahim [14]: 13-14). Dan betapa banyaknya negeri-negeri yang (penduduknya) lebih kuat dari (penduduk) negerimu yang telah mengusirmu itu. Kami telah membinasakan mereka; maka tidak ada seorang penolongpun bagi mereka (Muhammad [47]: 13).

4. Masyarakat Yang Suka Bermaksiat dan Ingkar Nikmat
Adakalanya, membanjirnya berbagai kemudahan dan kenikmatan hidup dalam sebuah negeri tidak selalu menjadikan penduduknya bisa bersyukur. Alamnya yang subur, laut yang luas dan kaya, barang tambang yang melimpah, margasatwa yang beraneka ragam; semua itu malah membuat mereka takabur. Mereka eksploitasi habis-habisan segala kekayaan itu hanya untuk dipakai berfoya-foya dan berbuat maksiat. Dan Allah telah membuat suatu perumpamaan (dengan) sebuah negeri yang dahulunya aman lagi tenteram, rezqinya datang kepadanya melimpah-ruah dari segenap tempat, tetapi (penduduk)nya mengingkari nikmat-nikmat Allah... (An Nahl [16]: 112).

Gaya hidup masyarakat- yang tidak bisa bersyukur atas nikmat Allah Ta'ala menjadi hedonis (foya-foya), konsumeris (boros) dan akhirnya menjurus kepada kehidupan yang serba permissive (serba boleh). Kemaksiatan menjalar di mana-mana dan dianggap sebagai sebuah kewajaran, hukum rimba sudah menjadi ketentuan dan saling memeras telah mentradisi. Dan berapa banyaknya (penduduk) negeri yang dzalim... (Al Anbiyaa [21]: 11). Bila kondisi masyarakat telah separah itu, maka saat-saat kehancuran negeri itu telah dekat. ...karena itu Allah merasakan kepada mereka pakaian kelaparan dan ketakutan, disebabkan apa yang selalu mereka perbuat (An Nahl [16]: 112). ... maka Kami hisab penduduk negeri itu dengan hisab yang keras, dan Kami adzab mereka dengan adzab yang mengerikan (Ath Thalaq [65]: 8).

5. Terjadinya Penyimpangan Seksual
Deviasi seksual (penyimpangan seksual) bisa terjadi bila seseorang menjadi budak dari syahwatnya. Segala cara dipakai untuk memenuhi dorongan syahwatnya yang menggebu-gebu. Diantara bentuk-bentuk deviasi seksual adalah lesbian, homoseks, free seks, prostitusi dan yang lain-lain. Peristiwa deviasi seksual pernah terjadi pada masa Nabi Luth, yaitu berhadapan dengan kaumnya yang mengidap penyakit homoseksual. Nabi Luth berkata: "Hai kaumku, inilah puteri-puteri (negeri)ku! Mereka lebih suci bagimu, maka bertaqwalah kepada Allah..." (Huud [11]: 78). Mereka menjawab, "Sesungguhnya kamu telah tahu bahwa kami tidak mempunyai keinginan terhadap puteri-puterimu; dan sesungguhnya kamu tentu mengetahui apa yang sebenarnya kami kehendaki." (Huud [11]: 79).

Bila deviasi seksual telah menjamur bahkan telah dilegalkan oleh hukum dan dilindungi masyarakat, maka saat-saat kehancuran negeri itu telah dekat. Maka tatkala datang adzab Kami, Kami jadikan negeri kaum Luth itu yang di atas ke bawah (Kami balikkan), dan Kami hujani mereka dengan batu dari tanah yang terbakar bertubi-tubi (Huud [11]: 82). 6. Hilangnya Amar Maruf Nahi Munkar Bila tidak ada lagi amar maruf nahi munkar dalam sebuah negeri, maka itu adalah tanda akan turunnya adzab Allah SWT kepada seluruh penduduknya. Tidak adanya amar maruf nahi munkar bisa dikarenakan banyak sebab. Diantaranya, manusia sudah terlanjur senang bergelimang dosa dan menganggap aneh perbuatan yang baik. Sehingga perbuatan maruf menjadi sesuatu yang janggal dalam kehidupan, sebaliknya perbuatan yang munkar merupakan tradisi yang digemari. Bisa juga manusia meninggalkan beramar maruf nahi munkar karena takut akibat yang bakal ditimbulkannya bisa mengancam jiwa dan keluarganya. Bisa jadi dia akan diintimidasi, dikucilkan, dimusuhi, dicekal, dipenjara, diputus mata-pencahariannya; bahkan sampai dibunuh. Sehingga manusia enggan melakukan amar maruf nahi munkar. Jika amar maruf nahi munkar telah hilang dari sebuah negeri, tidak ada lagi suasana dialogis dan kompromi, semua masalah diselesaikan dengan tekanan dan kekerasan; maka sudah dekat kehancuran negeri tersebut. Dan Kami tidak membinasakan sesuatu negeripun, melainkan sesudah ada baginya orang-orang yang memberi peringatan untuk menjadi peringatan. Dan Kami sekali-kali tidak berlaku dzalim (Asy Syuara [26]: 208). Itulah beberapa tanda-tanda dekatnya kehancuran suatu negeri. Bagimanakah dengan wilayah kita? Mari kita bersama-sama menjaganya.

Peringatan Sebelum Kehancuran

Ketika sebuah negeri telah tersebar kemaksiatan, menjamur penyimpangan seksual, orang kayanya berbuat durhaka serta pemimpinnya adalah orang yang dzalim; maka negeri itu telah memasuki usia tua. Negeri itu dekat dengan masa kehancuran. Akan tetapi dengan kasih-sayang-Nya, Allah Taala tidak serta merta melenyapkan negeri itu. Tetapi diberi-Nya peringatan penduduk negeri itu dalam berbagai macam bentuk peringatan. Bisa berupa penderitaan, bencana ataupun rasa takut. Tetapi bila pemimpin dan penduduk negeri itu tetap bertahan dalam kedzalimannya, maka Allah SWT akan menimpakan adzab-Nya yang sangat pedih kepada mereka. Jikalau Allah menghukum manusia karena kedzalimannya, niscaya tidak akan ditinggalkan-Nya di muka bumi sesuatupun dari makhluq yang melata, tetapi Allah menangguhkan mereka sampai pada waktu yang ditentukan. Maka apabila telah tiba waktu (yang ditentukan) bagi mereka, tidaklah mereka dapat mengundurkannya barang sesaatpun dan tidak (pula) mendahulukannya (An Nahl [16]: 61).

Sumber: Diambil dari artikel berjudul "Runtuhnya Sebuah Negeri", Wa Islama Online

Read More..

Di Antara Tanda Datangnya Kiamat

Padang Rumput Tumbuh Subur di Jazirah Arab
Alhamdulillah, segala puji bagi Allah yang telah memberikan nikmat iman dan Islam kepada kita. Aku bersaksi tiada Tuhan yang wajib disembah, kecuali Allah. Tiada sekutu bagi-Nya. Dialah yang memiliki kerajaan langit dan bumi. Aku bersaksi bahwa Nabi Muhammad saw adalah utusan Allah. Semoga selawat dan salam selalu tercurahkan kepada Rasulullah saw, keluarganya, sahabatnya, dan orang-orang yang mengikuti jalan hidupnya.

Wahai kaum muslimin rahimakumullah!
Dari Abi Hurairah ra diriwayatkan bahwa Rasulullah saw telah bersabda yang artinya:
"Kiamat tidak akan terjadi sampai harta banyak dan melimpah, sampai-sampai seseorang mengeluarkan zakat hartanya namun ia tak menemukan orang yang menerimanya, dan sampai tanah Arab kembali dipenuhi kebun-kebun dan sungai-sungai." (HR Muslim)

Kaum Muslimin yang berbahagia!
Baru-baru ini telah tersiar berita suatu kejadian yang cukup unik. Diberitakan oleh TV Arab Saudi dan diberitakan kembali oleh Nuansa Pagi RCTI (Selasa, 15 Januari 2002), bahwa pada Hari Minggu, tanggal 13 January 2002 yang lalu, di Arab Saudi yang merupakan daerah gurun pasir yang sangat panas yang pada waktu itu matahari bersinar sepanjang hari, telah terjadi suatu fenomena alam yang langka, yaitu turunnya salju dengan lebatnya. Tepatnya di darah Tabuk 1500 km dari Riyad (Ibu kota Arab Saudi). Ketebalan salju mencapai 20 cm, dan di Yordania suhu mencapi titik beku ( 0 derajat celcius). Ternyata tahun-tahun terakhir ini di Jazirah Arab yang notabene gurus pasir panas, turunnya salju ini telah sering terjadi, tetapi hal ini ditutup-tutupi atau tidak dipublikasikan secara luas. Ada apa gerangan dengan terjadinya fenomena alam tersebut....?

Bagi umat Islam yang telah memahami ajaran Islam, turunnya salju di Arab Saudi, bukanlah merupakan hal yang aneh. Sesungguhnya Rasulullah saw telah mengabarkan kepada kita dengan sabdanya pada kurang lebih 1400 tahun yang lampau yang mengindikasikan akan datangnya fenomena tersebut. Ketika para sahabat menanyakan kepada Rasulallah saw mengenai kapan datangnya hari kiamat. Rasulallah saw menjawab bahwa pengetahuan mengenai datangnya hari kiamat hanya ada pada sisi Allah SWT. Tetapi Allah telah memberitahukan tanda-tandanya kepada Rasulallah saw, antara lain sebagaimana dalam hadits tersebut.

Dari Hadist Rasulallah saw di atas ada beberapa informasi yang didapat:


1. Harta banyak dan melimpah.
2. Dahulu kala dataran/jazirah Arab pernah menjadi padang rumpur yang subur dan dipenuhi dengan sungai-sungai.
3. Nanti, dataran Arab sekalai lagi akan menjadi padang rumput dan dipenuhi dengan sungai-sungai, sebagai salah satu tanda datangnya hari kiamat.

Kaum Muslimin yang berbahagia!
Mencermati apa yang telah disabdakan oleh Rasulullah saw, jauh-jauh hari sebelum terjadinya turun salju di Arab Saudi dewasa ini sebagaimana diberitakan di atas, para ilmuwan dari King Abdul Aziz University (Arab Saudi) bekerja sama dengan para ilmuan Barat dan manca negara telah melakukan penelitian ilmiah mengenai fenomena-fenomena alam yang diterangkan dalam Alquran dan Hadis. Salah satunya mengkaji mengenai Hadis Rasulallah saw di atas.

Kajian ini antara lain dilakukan bersama dengan seorang orientalis bernama Profesor Alfred Kroner, seorang ahli ilmu bumi (geologi) terkemuka dunia, dari Department Ilmu Bumi Institut Geosciences, Johannes Gutenburg University, Mainz, Germany.

Ketika ditanyakan kepada Prof. Korner oleh para Ilmuan King Abdul Aziz sebagaimana diterangkan dalam Islam dan Sains hal. 25-26:
Bagaimana Nabi Muhammad saw bisa mengetahui bahwa dahulu kala jazirah/dataran Arab merupakan padang rumput yang subur dan dipenuhi oleh sungai-sungai yang mengalir?

(Karena Prof Korner tidak beriman kepada Alquran dan Hadis), ia menjawab dengan tuduhan bahwa bisa saja Nabi Muhammad saw mengetahui hal tersebut dari kitab-kitab lama seperti Zabur, Taurat dan Injil yang sering menceritakan bahwa dulu di dataran Arab merupakan padang rumput yang subur dengan banyaknya cerita tentang para pengembala ternak, cerita-cerita tentang kebun anggur dan cerita-cerita tentang pemilik perkebunan yang subur yang sering diceritakan dalam kitab-kitab tersebut. Atau bisa jadi Nabi Muhammad saw menconteknya dari ilmuan-ilmuan dari Roma pada saat itu.

Menanggapi tuduhan Prof. Korner tersebut, Ilmuan King Abdul Aziz, menjawab OK, Anda bisa saja menuduh seperti itu, tapi apakah keadaan dataran Arab yang subur dahulu kala itu bisa dibuktikan secara ilmiah pada masa Nabi Muhammad saw hidup 1400 tahun yang lalu?....

Prof. Korner menjawab pada masa itu belum dapat dibuktikan karena sains dan teknologinya tidak memungkinkan.

Apakah hal itu benar-benar terjadi dan dapat dibuktikan secara ilmiah dengan teknologi canggih dewasa ini?...

Prof. Korner menjawab ya!..dahulu dataran Arab dipenuhi dengan kebun-kebun yang subur dan sunga-sungai yang mengalir, dan secara ilmiah keadaan tersebut dapat dibuktikan. Prof Korner menjelaskan bahwa dahulu selama Era Salju (Snow Age), kemudian Kutub Utara icebergs perlahan-lahan bergerak ke arah selatan sehingga relatif berdekatan dengan Semenanjung Arab, pada saat itu iklim dataran Arab berubah dan menjadi salah satu daerah yang paling subur dan hijau di muka bumi.

Kaum Muslimin rahimakumullah!
Ini merupakan fakta sains yang tidak bisa dibantah.

Pertanyaan selanjutnya oleh Ilmuan King Abdul Aziz, bagaimana Nabi Muhammad saw dapat mengetahui juga bahwa sekali lagi dataran Arab itu akan menjadi daerah yang subur dipenuhi kebun-kebun dan sungai-sungai sebagai tanda datangnya hari kiamat, padahal pada masa itu 1400 tahun yang lalu teknologinya belum memungkinkan untuk mengetahui hal tersebut dan informasi tersebut satu pun tidak diterangkan baik dalam kitab-kitab terdahulu maupun dalam penelitian ilmuan-ilmuan Roma?

Prof. Korner menjawab dengan malu-malu, bahwa Nabi Muhammad saw dapat mengetahui informasi itu pasti dari sesutu yang mengetahui betul mengenai alam ini (cuma Prof. Korner mengelak untuk mengatakan secara terus terang) bahwa sebenarnya informasi itu datangnya dari Tuhan, Allah SWT yang paling tahu tentang alam ini, karena Dia-lah yang telah menciptakan dan mengaturnya.

Apakah informasi yang dikabarkan Nabi Muhammad saw 1400 yang lalu bahwa sekali lagi dataran Arab itu akan menjadi daerah yang subur dipenuhi kebun-kebun dan sungai-sungai benar-benar akan terjadi?

Prof. Korner menjawab dengan tegas ya!... karena sebenarnya proses itu sekarang sedang terjadi. Era Salju Baru (New Snow Age) sebenarnya telah dimulai, sekali lagi sekarang salju di kutub Utara sedang merangkak/bergeser perlahan-lahan ke arah selatan mendekati Semenanjung Arab. Hal ini dapat dibuktikan dengan fakta dan sains karena tanda-tanda itu nampak dengan jelas di dalam badai salju yang menghujani bagian utara Eropa dan Amerika setiap musim salju tiba. Dan sekarang terbukti bahwa salju telah beberapa kali turun di dataran Arab sebagaimana diberitakan TV Arab Saudi dan RCTI di atas.

Saudara kaum muslimin yang dimulyakan Allah!
Kejadian di atas merupakan salah satu bukti yang telah dijanjikan Allah SWT bahwa firman-Nya yang disampaikan melalui Nabi Muhammad saw dalam Alquran dan Hadis adalah benar datang dari Tuhan pencipta alam semesta ini, yaitu Allah SWT, sebagaiman dalam firman-Nya, "Alquran ini tidak lain hanyalah peringatan bagi semesta alam. Dan sesungguhnya kamu akan mengetahui (kebenaran) berita Alquran setelah beberapa waktu lagi." (Shad: 87-88)

Wahai umat manusia di dunia, apalagi yang yang menghalagi kita untuk beriman bahwa: "Tiada Tuhan selaian Allah, dan Nabi Muhammad saw adalah utusan Allah" ... padahal kebenarannya telah terbukti dan hari kiamat telah makin dekat akan tiba?

Sesungguhnya masih banyak lagi kebenaran tentang fenomena alam yang diterangkan dalam Alquran dan hadis yang dikabarkan 1400 tahun yang lalu yang baru terbukti secara ilmiah melalui penelitian sains dan teknologi canggih selama bertahuan-tahun sampai sekarang ini. Seperti kejadian manusia yang diterangkan secara rinci dalam Alquran yang baru terbukti secara ilmiah oleh ilmu kedokteran yang canggih dewasa ini, keterangan tentang tata surya, kejadian gunung-gunung, kejadian laut dan keberadaan mata air tawar di dasar laut asin yang dalam, keterangan tentang saraf manusia, dan masih banyak lagi.

Alquran merupakan mukjizat terbesar yang diberikan Allah SWT kepada Nabi Muhammad saw dibandingkan dengan mukjizat-mukjizat lain yang diberikan Allah kepada para nabi Allah SWT yang lain. Mukjizat merupakan salah satu bukti yang diberikan Allah untuk membuktikan kepada umat manusia bahwa seseorang yang diutus itu benar-benar merupakan nabi dan untusan Allah SWT.

Mukjizat diberikan Allah SWT disesuaikan dengan tarap berfikir masyarakat pada masa seorang nabi diutus Allah SWT kepada masyarakat terebut. Seperti mukjizat nabi-nabi beriktu ini: Dengan kekuasaan Allah SWT Nabi Ibrahim as tidak mempu dibakar api; Nabi Musa as dapat membelah laut merah dengan tongkatnya; Nabi Isa as dapat menghidupkan orang mati dan menyembuhkan orang buta dll. Mukjizat-mukjizat tersebut dapat dengan mudah dilihat dan diketahui oleh masyarakat pada masa itu tanpa harus melakukan penelitian dan pengetahuan yang canggih karena dapat disaksikan dengan mata telanjang oleh orang-orang yang menyaksikannya. Tetapi, mukjizat tersebut hanya bisa disaksikan pada masa itu saja dan tidak dapat dibuktikan kembali oleh masyarakat masa sekarang, masyarakat sekarang hanya bisa mengetahui informasi tersebut dari firman-friman Allah SWT dalam Kitab-kita-Nya. Nabi-nabi terdahulu diutus Allah terbatas hanya untuk masyarakatnya saja yang hidup pada masa itu saja.

Sementara Nabi Muhammad saw merupakan nabi terakhir yang diutus Allah SWT untuk semua umat manusia di dunia sampai akhir zaman, sehingga mukjizatnya yang terbesar berupa Alquran dapat dibuktikan oleh siapa saja kapan saja dan dimana saja sampai hari akhir, asalkan manusia mau mempelajari, mengkaji dan menelitinya.

Demikianlah, semoga dakwah yang singkat ini menjadikan bahan renungan buat kita bersama untuk lebih mantap keyakinan dan keteguhan kita di dalam memeluk Dien yang lurus, yaitu agama Islam yang sempurna, amin ya Rabbal 'alamin.

Diadaptasi dari: Salju Telah Turun Di Dataran Arab Sebagai Salah Satu Tanda Datangnya Hari Kiamat, Endang Wijaya (Emil Bambang Sumirat), informasi dari laporan TV Arab Saudi yang disiarkan Nuansa Pagi RCTI, Selasa, 15 Januari 2002

Al-Islam - Pusat Informasi dan Komunikasi Islam Indonesia

Read More..

SakuraQ


Ketika kau buka pintu
satu wajah yang kau tutup

Menanti jawab yang tiada pikir
ketika senyummu menghampiri diri ini
bagai kupu-kupu cantik yang beterbangan


Namun bila senyuman tak menghampiri
kupu ini tanpa sayap tuk terbang
tak tau arah dan tujuan

Tiada arti jalan mimpi
karna hati tlah mati bersama sayap-sayap
yang tak kunjung tumbuh

Read More..
Back to Top